Blogroll

My Instagram

Rabu, 30 Agustus 2017

Unknown

Poligami-Jusuf Kalla-Athirah

Jusuf Kalla dan Istri, Ibu Mufidah Kalla


Asal kamu tahu, ini bukan cerita tentang sang bapak wakil presiden Jusuf Kalla yang sedang beristeri dua atau poligami. Lebih dari itu. Ini tentang ibundanya. Ya, Athirah. Dan tentang sejarah  kehidupan orang nomor dua di Indonesia saat ini yang tidak jauh dari payung poligami.
***

Behind the story kenapa saya ingin bercerita poligami lewat tulisan ini bermula ketika saya naik CommuterLine (kereta api listrik) menuju Tanah Abang. Saya berdiri dengan  bertumpu pegangan besi kereta sambil menengok layar handphone dan membaca status facebook salah satu penulis  ternama Indonesia  (Fahd Pahdepie) tentang poligami. Then, my idea came up.

Selain itu, gaungan poligami akhir-akhir ini makin mencuat setelah salah satu isteri (sebentar lagi jadi mantan istri ) dari penyanyi religi terkenal Indonesia menyampaikan curahan hati lewat media sosial tentang status dimadunya.
***

Judulnya Athirah. Novel karya Albertheiene Endah. Salah satu novel yang menggugah hati saya.

Tiga tahun lalu saya membaca novel ini, sehingga yang saya paparkan adalah sedikit cerita yang masih bisa saya ingat.

Adalah Athirah, ibunda tercinta Jusuf Kalla. Athirah dimadu, dipoligami,diduakan, dibagi cintanya. Athirah bukan satu-satunya perempuan yang dicintai suaminya, tapi ada perempuan lain. Ia pun menerima suaminya kawin lagi. Lantas keadaan baik-baik saja??

Athirah hanyalah Athirah. Dalam status dimadu, Ia masih memasakkan makanan untuk anak-anak,memberikan senyuman manis, merapikan isi rumah, membuat asap mengepul di dapur, seperti keadaan yang wajar-wajar saja.

Tapi tiap malam ia menangis, bahkan menahan tangis agar isakannya tak terdengar oleh anak-anak. Ia meratapi nasib. Ia lelah terus bertopeng tegar di depan semua orang. Kenapa harus Athirah yang mengalami ini. Athirah kadang bercerita dengan Jusuf, karena di usianya yang belasan tahun Jusuf sudah mengerti.

Bagi Jusuf Kalla sendiri, ia sering mendengar tentang poligami. Tapi tak pernah ia bayangkan bahwa poligami masuk dalam kehidupan keluarganya. Sejak ayahnya berpoligami, ada ruh yang hilang dari rumah. Emak sering melamun dekat jendela dan suara hentakan kaki ayah kian memudar.

Ia yakin, poligami menjadi penyebab kesedihan yang berkecamuk dalam diri emaknya, Athirah. Poligami yang membuat senyum emak meredup. Athirah merasa kalah. Tapi Jusuf hanya menjawab “Emak mengalah, bukan kalah”. Kehidupan pilu itu pun terus berlanjut.

Jusuf dan adik-adik harus menunggu waktu yang begitu lama sampai akhirnya Athirah mampu bangkit kembali dari keterpurukan. Sudah takdir Allah, apa mau dikata. Tak baik jika terus-terusan meratapi. Jika terus bersedih, bagaimana nasib anak-anaknya kelak. Anak-anak adalah harapan Athirah.

Athirah akhirnya bangkit, menjalankan bisnis yang sukses di tanah Makassar. Bahkan kini anaknya sudah menjadi orang ternama di negeri sendiri. Di balik kesuksesan Jusuf Kalla, ada Athirah, sosok yang memberikan warna indah pada hidupnya.
Seingat saya, ini pesan yang Athirah sampaikan pada Jusuf Kalla. “jangan sampai kau berpoligami, cukup emak yang dipoligami dan nenekmu yang menjadi isteri madu”.


*** 
Itulah cerita yang masih saya ingat.

Saya juga membacanya sambil nyesek kok he. Tuaian kata-kata Albertheine Endah sungguh menggugah hati hingga mampu mengajak emosional pembaca melebur dengan cerita.
Jika boleh berpendapat. Dalam cerita ini, tak ada singgungan hukum agama yang disuguhkan. Pure, ini kisah pilu perempuan yang dimadu. Ini soal perasaan. Perasaan sendu perempuan yang dipoligami. Terlepas dari masalah hukum berpoligami itu apa.
*** 

Tapi ada yang bilang gini, “poligami itu mubah dalam Islam. Jadi jangan dikaitkan antara hukum Islam dan baper.”

Halo???
Yang saya tahu, Allah Maha Kasih. Alaa bidzikrillah tatma’innul qulub. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Itu tandanya, Allah akan selalu bersama orang-orang yang hatinya gundah, sedih dan merana. Kurang baik apa loh. Bahkan orang yang berdoa dengan khusyu akan membawa perasaannya dalam untaian doa hingga ia mampu mengeluarkan air mata.

Ya sudahlah. Keburu saya terlalu emosi memaparkannya lebih lanjut hehe Pembahasan poligami memang begitu sensitif.

Intinya kita bisa menyimpulkan sendiri tentang bagaimana rasanya menjadi perempuan yang dipoligami dari cerita di atas atau cerita mantan isteri penyanyi religi atau kisah-kisah perempuan yang kini sedang berjuang dalam biduk rumah tangganya dalam naungan poligami.

Ciputat, 30 Agustus 2017








Unknown

About Unknown -

Ummi Hasanah yang kerap disapa Ala. Mahasiswi Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kini sibuk skripsi, mengajar dan mencari ilmu di Pusat Studi Pesantren Jakarta. Asli Lampung, darah Sunda Jawa.

Subscribe to this Blog via Email :